LAFESDA UKM LDK UIN Salatiga 2025 Suguhkan Romansa Dakwah Berbalut Budaya

Pembukaan LAFESDA 2025 (Foto: Dokumentasi) 

Harum wangi harmoni budaya dan dakwah menyatu dalam acara Pagelaran Festival Dakwah (LAFESDA) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga.  18 April 2025 menjadi tonggak awal  serangkaian kegiatan dan lomba dakwah berbasis kebudayaan bertaraf nasional yang berpuncak pada hari selasa 24 Juni 2025. 

Dengan mengusung tema "Harmoni Budaya dan Dakwah, Festival Nusantara Menyatu dalam Asa", LDK UIN Salatiga memiliki harapan besar agar masyarakat mampu untuk mensyiarkan ajaran islam melalui dakwah sekaligus bergerak melestarikan budaya. LDK UIN Salatiga ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang inklusif dan mampu beradaptasi dengan dunia, termasuk dalam budaya. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Nurcholis Madjid–seorang intelektual muslim Indonesia yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang inklusif dan toleran. 

Sohib Rifki Hendiarto Pratama selaku ketua umum LDK UIN Salatiga 2025 dalam sambutannya menambahkan, "Disini kami mengajak kepada para peserta dan seluruh pihak terkait untuk tidak hanya fokus pada lombanya saja, tetapi terfokus pula dalam esensi untuk selalu berdakwah dan bergerak melestarikan budaya."

Keunikan LAFESDA 2025 LDK UIN Salatiga kali ini adalah dengan membuka lomba yang menguji kemampuan peserta untuk berpikir kritis dalam mengintegrasikan budaya dalam berdakwah. Bertempat di Auditorium Student Center UIN Salatiga dan Auditorium lantai 3 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Salatiga, Lomba-lomba meliputi lomba Da'i Se-Jawa, lomba esai nasional, Lomba Cerdas Cermat Islam (LCCI) SMA/SMK/MA Se-Jateng dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Se-Jawa yang dilaksanakan secara online dan offline. 

Selain kemeriahan perlombaan, penampilan tari sufi, ghina araby dan penampilan team Karawitan Kyai Ghuang Zou UKM LDK UIN Salatiga yang memanjakan mata menjadi salah satu simbol representasi tema dari LAFESDA 2025.

Team Karawitan Kyai Chuang Zou (Sumber: Dokumentasi) 

Antusiasme peserta terlihat dari kedatangan peserta yang berada di dalam Kota Salatiga maupun luar Kota Salatiga. Salah satu peserta peraih juara 1 LKTI, Yudhistira bersama team–Alma dan Dewi Alya, yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengatakan "Mengikuti LAFESDA 2025 jadi pengalaman yang sangat berharga. Ini pertama kalinya kami ke Salatiga, sekaligus momen eksplorasi di luar kampus. KTI kami disusun di dua kota, Cirebon dan Bandung, sambil menjalani UAS di kampus dan prosesnya memang tidak mudah, tapi penuh pelajaran soal kerja tim, manajemen waktu, dan semangat pantang menyerah. Perjalanan panjang hingga presentasi di hadapan juri jadi pengalaman tak terlupakan, ditambah sambutan hangat dari panitia dan suasana lomba yang suportif. Suasana lomba yang kompetitif namun tetap suportif menjadikan ajang ini tempat belajar yang luar biasa."


Penulis: Zuhayra Khoirin Amala

Posting Komentar untuk "LAFESDA UKM LDK UIN Salatiga 2025 Suguhkan Romansa Dakwah Berbalut Budaya"