Pentingnya Belajar Bahasa Asing Terkhusus Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Berkelanjutan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang kuat dan fleksibel yang memiliki kekuatan untuk membentuk dan mempengaruhi interaksi manusia, budaya, dan peradaban sepanjang sejarah. Bahasa juga digunakan untuk alat komunikasi antar individu dari dalam maupun luar negeri untuk mengutarakan perasaanmu dan isi pikiran individu tersebut.
Dalam berkomunikasi mancanegara, penting untuk dipahami bahwa sebagai pelajar seseorang harus melakukan pembelajaran bahasa asing dengan listening (mendengarkannya), speaking (berbicara), writing (menulis), dan reading (membaca) yang sesuai dengan pelafalan kosa kata maupun kalimat dan juga aksen bahasa asing tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman pada orang lain.
Pembelajaran Bahasa Asing (Bahasa Inggris)
Contoh bahasa asing yang dapat kita pelajari adalah bahasa Inggris (English). Sebagaimana dilansir dari The English Language Center, setidaknya ada empat tujuan dari belajar bahasa Inggris (English):
Bahasa Inggris merupakan bahasa komunikasi yang digunakan hampir seluruh warga dunia
Bahasa Inggris adalah bahasa resmi di 53 negara dan dituturkan oleh sekitar 400 juta orang di seluruh dunia. Jika individu mampu berbicara bahasa Inggris (English) secara fasih, maka peluang untuk berbicara dengan seseorang dari negara lain berpeluang besar lebih mudah.
British Council memproyeksikan bahwa pada tahun 2020 terdapat dua miliar orang di dunia akan belajar bahasa Inggris, hal ini karena memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan mudah oleh sesama warga dunia.
Bahasa Inggris adalah bahasa bisnis
Bahasa Inggris sangat dibutuhkan di Pasar Internasional dan tidak dapat diabaikan karena akan meningkatkan potensi karir dan bisnis seseorang. Penelitian dari seluruh dunia menunjukkan bahwa komunikasi bisnis antar perusahaan bahkan antar negara paling sering dilakukan dalam bahasa Inggris (English) dan banyak perusahaan yang mengharapkan karyawannya fasih berbahasa Inggris. Seperti pada tahun 2010, perusahaan Rakuten, persilangan Jepang antara Amazon dan eBay, mewajibkan 7.100 karyawan Jepang mereka agar bisa berbahasa Inggris (English).
Banyak akses dunia hiburan/entertainment memanfaatkan Bahasa Inggris
Banyak film, buku, dan musik top dunia diterbitkan dan diproduksi dalam bahasa Inggris (English) sebagai bahasa utamanya. Dengan belajar bahasa Inggris seseorang memiliki akses ke banyak hiburan dan mendapat wawasan sosial, politik, dan budaya yang lebih besar.
Jika seseorang bisa berbahasa Inggris (English), maka ia tidak perlu lagi bergantung pada terjemahan dan subtitle untuk menikmati buku, lagu, film, bahkan acara TV pop dunia.
Pembelajaran Bahasa Asing di Pondok Pesantren
Sejak disahkan menjadi bahasa Internasional oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 60-an, bahasa Inggris (English) mulai masuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia di berbagai sektor dan keseharian, hal ini berdampak pada perubahan tatanan kompetisi di dunia pendidikan, profesional, maupun bisnis karena menjadikan bahasa Inggris sebagai salah satu syarat mutlak atau kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi untuk menghadapi persaingan lokal maupun global.
Pesantren merupakan pembibitan generasi penerus Islam yang diharapkan untuk mewujudkan kemajuan Islam dan berkontribusi untuk kemaslahatan umat manusia. Bukan hanya membekali para santri dan santriwati ilmu keagamaan, melainkan juga menjadikan santri dan santriwati yang siap menghadapi kemutakhiran zaman dengan strategi adaptif dan konstruktif agar mereka tidak tereliminasi dalam persaingan di berbagai bidang yang ada di lapangan.
Sebagai contoh penyebaran Islam di era Wali Songo. Agus Sunyoto dalam bukunya yang cukup popular "Atlas Wali Songo", memaparkan bahwa keefektifan dakwah Islam di Indonesia pada era Pangeran Santi Kusumo atau Raden Mas Said atau biasa dikenal Sunan Kalijaga (1450-1513 M) saat menyebarkan Islam di Cirebon karena pendekatannya yang sangat adaptif, seni, dan budaya, sehingga penyebaran dan perkembangan Islam saat itu sangat masif (Agus Sunyoto, 2016).
Selaras dengan Al-Quran, hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s saat diciptakan oleh Allah adalah mempelajari dan memahami bahasa sebagaimana tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 31 yang artinya: "Dan Dia mengajarkan kepada Adam semua nama-nama (benda)." Karena peran pentingnya, pepatah Arab mengatakan "Barang siapa yang mempelajari bahasa suatu kaum, maka ia akan terbebas dari tipu daya kaum tersebut."
Pentingnya bahasa asing juga tergambar di masa Abbasiyah pada 750 M di bawah pimpinan khilafah al-Mahdi dan ar-Rasyid. Menguatnya Islam era itu disebabkan oleh penguasaan pada bidang ilmu pengetahuan lewat tradisi penerjemahan ilmu pengetahuan yang berlangsung selama satu abad. Sejarawan asal Lebanon, Philip K Hitti, menjelaskan dalam bukunya "History of the Arabs" bahwa tradisi ini terjadi karena banyaknya pengaruh luar yang masuk. Untuk mengantisipasinya, maka mereka juga harus menguasai bahasa dan ilmu pengetahuan yang berkembang saat itu.
Beberapa buku novel juga dapat di baca-baca untuk menginspirasi dan meningkatkan minat untuk belajar bahasa asing, seperti novel-novel karya Ahmad Fuadi salah satunya. Singkatnya, pada karyanya ia menjelaskan bahwa ia ingin menjadi B.J. Habibie tetapi Ibunya menginginkan dia menjadi Buya Hamka dan ingin agar ia meneruskan pendidikan di Pondok Pesantren. Setelah berbagai pertimbangan, ia pun menyetujui keinginan ibunya untuk belajar di Pondok Pesantren dan merelakan keinginannya yang ingin meneruskan pendidikan di sekolah negeri. Selama menjadi santri, ia memiliki ilmu-ilmu agama juga bahasa asing, seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris, ia juga mendapatkan pepatah-pepatah yang dapat menjadi penyemangat hidupnya.
Seusai lulus dari Pondok Pesantren Modern Gontor, ia melanjutkan pendidikannya di HI UNPAD, George Washington University dan Royal Holloway, University Of London. Tak mudah bagi Ahmad Fuadi untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Dengan penguasaan bahasa Inggris (English), Ahmad Fuadi menjadi lebih terbantu untuk berkomunikasi dengan teman-teman atau orang-orang mancanegara yang ia temui.
Pentingnya Belajar Bahasa di Era Globalisasi
Berbicara dalam bahasa asing dapat memperkuat kemampuan komunikasi dan juga meningkatkan kemampuan berpikir yang tinggi karena melibatkan keterampilan analisis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Dengan menguasai bahasa asing menjadikan seseorang untuk dapat mengakses pengetahuan terbaru dalam berbagai disiplin ilmu dan mengikuti perkembangan dunia secara lebih baik dan meluas.
Di era globalisasi, menguasai bahasa asing adalah kebutuhan yang sangat penting. Kemampuan bahasa asing adalah alat yang kuat dalam membentuk pemikiran, berkomunikasi, dan berinteraksi pada seluruh dunia yang semakin terhubung. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan kemampuan berbahasa asing adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan individu dan perkembangan masyarakat global.
Menguasai bahasa asing juga merupakan hal yang sangat penting dalam mencari pertemanan mancanegara, universitas top dunia, dan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi. Contohnya, banyak perusahaan multinasional menggunakan bahasa Inggris (English) sebagai bahasa kerja utama. Oleh karena itu, para murid sejak SD atau bahkan TK sudah mendapat pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris (English). Hal ini bertujuan agar ketika sudah memasuki dunia kerja, ia memiliki kemampuan berbahasa asing dan memungkinkannya dapat pekerjaan yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi.
Kemampuan bahasa asing bukan hanya membuka pintu ke pasar kerja global, tetapi juga menghadirkan peluang karir yang lebih bervariasi dan juga dapat membuka akses informasi global, karena banyak penelitian, publikasi ilmiah, dan literatur terkemuka di seluruh dunia diterbitkan dalam bahasa asing.
Penguasaan bahasa asing juga berkontribusi pada kemajuan negara secara keseluruhan. Dengan generasi muda yang terampil dalam bahasa asing, Indonesia dapat menjadi lebih terbuka terhadap peluang kolaborasi internasional, perdagangan, dan diplomasi. Hal ini dapat membantu Indonesia untuk bersaing secara global dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
Belajar bahasa asing bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Apalagi di era digital seperti saat ini, banyak sekali orang-orang yang memperkenalkan bahasa asing milik negara mereka di media sosial, seperti YouTube, Instagram, Twitter, dll. Selain itu, pembelajaran bahasa asing juga bisa didapatkan dengan mengikuti bimbel online dan bisa memberikan hasil yang lebih maksimal karena nantinya ada yang mengoreksi tulisan maupun pelafalan bahasa asing yang dipelajari.
Referensi
Vindiasari Yunizha (2022). Pentingnya Kemampuan Berbahasa Inggris untuk Perkembangan Karir (https://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/article/view/26/44}
Jarwo Adi (2022). Pentingnya Kuasai Bahasa Asing Bagi Santri. Kediri: Direktur Mother Language English School Pare. {https://jabar.nu.or.id/opini/pentingnya-kuasai-bahasa-asing-bagi-santri-z61Gr}
Novel karya: Ahmad Fuadi. {Ranah 3 Warna dan Negeri 5 Menara}
Achmad Haikal Kurniawan (2023), Pentingnya Siswa Menguasai Bahasa Asing di Era Globalisasi. {https://web.perpuskita.id/pentingnya-siswa-menguasai-bahasa-asing-di-era-globalisasi/}
Posting Komentar untuk "Pentingnya Belajar Bahasa Asing Terkhusus Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Berkelanjutan "