Revitalisasi Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter Islami Generasi Muda Seiring Berkembangnya Teknologi


Oleh : Zulfana Izzatin

Pendidikan Islam merupakan suatu sarana perubahan dalam aspek kognitif, nilai moral dan sikap, serta psikomotrik. Dengan hal ini, diharapkan mampu mencetak kepribadian manusia yang bermoral, tangguh dalam menghadapi sebuah tantangan, beriman, bertakwa, dan sigap dalam menghadapi berbagai perubahan yang hadir seiring berkembangnya zaman, terlebih mengenai pergaulan dalam kehidupan masyarakat baik di lingkungan hidup lokal, nasional bahkan global.

Seiring dengan berkembangnya zaman, peradaban manusia juga mengalami perubahan. Dimana manusia tidak terlepas dari penggunaan teknologi yang semakin canggih dan membantu manusia dalam menjalani kebutuhan sehari-hari.

Karakter merupakan struktur rohani yang terlihat dalam perbuatan dan terbentuk oleh faktor bawaan dan pengaruh lingkungan (Kusrahmadi Sigit Dwi, 2010: 98-99). Karakter generasi muda suatu bangsa merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan bangsanya di masa depan.

Karena pemuda saat ini adalah pemimpin di masa depan, sehingga sebuah karakter generasi muda hendaklah diperhatikan. Di masa sekarang, para generasi muda yang tidak lepas dengan perkembangan teknologi tentunya perlu memanfaatkan perkembangan teknologi dengan sebaik mungkin. Terlebih lagi terkait dengan hal-hal keislaman, yang dimana dengan adanya perkembangan teknologi ini mampu membentuk sebuah karakter islami bagi generasi muda. 

 


Generasi muda merupakan aset yang berharga untuk masa mendatang, dimana mereka akan mengisi dan menentukan kemajuan bangsanya, sehingga generasi muda perlu untuk dijaga dan dikembangkan sesuai dengan pendidikan bangsa dan negara. Namun disisi lain melihat dari sesuatu yang ada di sekitar, banyak terjadi kasus rusaknya karakter generasi muda di era sekarang.

Tentunya hal ini menjadi salah satu pokok penting untuk terus mendapatkan perhatian. Karakter generasi muda di era sekarang dapat dilihat dari berbagai aplikasi media sosial. Banyak  ditemukan para generasi muda yang mulai kehilangan karakter sebagai seorang generasi di masa mendatang, lunturnya nilai islami dalam diri. Selain berdampak pada diri sendiri, hal ini juga memiliki dampak dimasa mendatang. 

Mengingat bahwa jejak digital merupakan hal yang sulit untuk dihilangkan, oleh karena itu perlu adanya pembentukan  karakter dengan upaya revitalisasi pendidikan islam agar generasi mudanya mampu meberikan karya-karya yang bermanfaat, baik itu dari segi sosial, agama, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.

Tidak terlepas dari perkembangan teknologi dimana saat ini, begitu banyaknya tersedia platform untuk membuat suatu konten dan dengan begitu mudahnya dapat dibagikan ke pengguna lainnya. Jika seorang generasi muda yang aktif dalam bermedia sosial, sering membuat konten, perlu diperhatikan, konten apa yang disajikan.

Seorang generasi muda juga perlu memperhatikan konten yang dikonsumsinya, karena hal ini akan berpengaruh kepada pola pikir, dan memiliki dampak dalam kehidupannya, termasuk karakter.

Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), tercatat terdapat 19.593 kasus kekerasan pada periode 1 Januari - 27 September 2023.  Dari seluruh kasus kekerasan ini, terdapat 17.347 jiwa merupakan korban berjenis kelamin perempuan dan 3.987 jiwa dengan jenis laki-laki. Korban kekerasan didominasi oleh kelompok usia 13-17 tahun dengan jumlah korban 7.451 korban atau sekitar 38% dari total seluruh kasus kekerasan. Jenis kekerasan yang paling sering ditemui yakni berupa kekerasan seksual, dengan jumlah 8.585 kasus, dilanjutkan dengan kekerasan fisik 6.621 kasus dan 6.068 kasus kekerasan psikis.

Dari hal inilah perlu adanya revitalisasi pendidikan islam untuk membangun karakter generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus peradaban. Jika karakter generasi mudanya rusak, maka akan rusak juga bangsanya, hancur masa depan negerinya. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah edukasi melalui media sosial untuk tetap saling mengingatkan, membuat konten-konten keislaman yang memiliki unsur islam yang rahmatan lil a’lamin.

Selain itu, peran dari pemuda di era sekarang yang sudah memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai keislaman untuk terus digemakan. Peran sebuah teknologi, jika mampu digunakan dengan cara yang tepat maka akan menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Demikian manusia, jika dirinya terus ditanamkan nilai-nilai keislaman, tentu akan menumbuhkan generasi muda yang memiliki karakter berkualitas dan mampu untuk membangun masa depan negeri dan bangsanya semakin lebih baik kedepannya.

Pentingnya menerapkan nilai-nilai keislaman bagi generadi muda di era ini, sebuah pembentukan karakter yang perlu untuk terus dibina melalui berbagai cara untuk menembuhkan generasi muda islami yang mampu memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, orang disekitarnya, hingga bangsa, agama dan negara. Sebuah karakter yang mencerminkan jiwa islami dari seorang generasi yang mampu membawa bangsanya memiliki peradaban yang maju dan mencetak generasi selanjutnya untuk semakin berkualitas. 

****

Editor : Widianti Fajriah


Posting Komentar untuk "Revitalisasi Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter Islami Generasi Muda Seiring Berkembangnya Teknologi"