Kajian Kitab Al-Hikam Part 2 Tentang "Pokok Pangkal Kemaksiatan dan Keta'atan"



 اصل كل معصية و غفلة و شهوة الرضا عن النفس و اصل كل طاعة و يقظة و عفة عدم الرضا منك عنها

Pokok pangkal setiap maksiat, setiap syahwat, dan setiap kelalaian adalah Krn ingin memuaskan hawa nafsunya. Sedangkan pokok pangkal keta'atan, kesadaran, dan jaga dari keta'atan adalah Krn adanya pengendalian terhadap hawa nafsu.

_______

Setiap hari jiwa selalu di tarik untuk mengikuti hawa nafsu. Jiwa selalu di iming-imingi oleh nafsu akan hal² yg menyenangkan, membahagiakan, keindahan yg berupa pelanggaran² terhadap perintah agama. Ketika kita berbuat dosa, hati akan menolak untuk berbuat dosa, ttpi Krn nafsu lebih besar, maka hati akan terkalahkan oleh hawa nafsu. Hal itu merupakan bahaya bagi setiap orang. Allah menciptakan malaikat memiliki akal tanpa hawa nafsu dan menciptakan hewan memiliki hawa nafsu tanpa akal. Ttpi berbeda dengan manusia, Allah menciptakan manusia punya akal dan hawa nafsu. Barangsiapa yg akalnya menguasai hawa nafsu, maka ia akan lebih baik daripada malaikat. Apabila nafsu menguasai akalnya, maka ia akan lebih buruk daripada binatang. Allah ta'ala berfirman

 

و من أضل ممن اتبع هواه بغير هدى من الله

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Allah sedikitpun.(Al-Qashash : 50).

 

Hati itu kedudukannya seperti atap. Apabila di dalam rumah menyalakan api, maka asapnya akan naik dan akan meghitamkan atap. Begitu juga dgn syahwat, apabila nafsu sudah merajalela di dalam hati, maka nafsu akan naik dan membuat hati menjadi gelap, seperti halnya asap api yg naik ke atap tadi.

 

Hati itu sprti cermin sedangkan nafsu sprti nafas. Apabila kamu bernafas di depan cermin, maka cermin akan berubah menjadi buram/hitam. Begitu juga dgn hati, akan berubah menjadi hitam jika selalu menuruti hawa nafsunya secara terus-menerus.

 

Apabila seorang hamba melakukan dosa, maka terjadi pada dirinya kegelapan. Jadi maksiat itu di ibaratkan seperti api, sedang kegelapan hati khususnya maksiat seperti orang yang menyalakan api di dalam rumah selama masa 70 tahun. Dan kamu akan melihat rumah itu pasti menghitam. Begitu juga hati akan menjadi hitam sebab maksiat, dan tidak akan bisa bersih kecuali hanya dengan Taubat kepada Allah ta’ala. Jadi adanya kehinaan, gelapnya hati, terhijabnya hati itu selalu bersamaan dengan maksiat & banyaknya menuruti hawa nafsu, dan apabila kamu bertaubat kepada Allah, bekas² dosa itu akan hilang.

 

Malik bin Dinar rahimahullahu Ta’ala berkata :

 

وكان مالك بن دينار رحمه الله تعالى يقول : من أراد أن يفر الشيطان من ظله فليقهر شهوته

Barang siapa yang hendak mengusir syaiton dari bayang² dirinya, hendaklah ia mampu menundukkan syahwatnya.

 

Dari pernyataan diatas ada perkataan maksiat yg pengertiannya yaitu مخالفة أمر الله الواجب (pelanggaran terhadap perintah Allah yg wajib), sedangkan definisi syahwat adalah الا ستر سال في طلب المستلذات (melepaskan keinginan hawa nafsu untuk mencari sesuatu yg di rasa enak dan lezat) jadi yg dimaksud dgn syahwat ialah lepas hati dan perasaan kita dari tanggung jawab yg terikat pada agama demi memenuhi hawa nafsu untuk mencari kesenangan dan kelezatan yg sesuai dgn tabi'at masing². Sedangkan definisi dari kelalaian adalah إهمال الحقوق المندوبة و الواجبة بالاسترسال مع دواعي الهوى (melengahkan segala hal yg di sunnahkan dan segala hal yg wajib dgn melepaskan hak² itu serta segala sesuatu yg menimbulkan pada hawa) maksudnya adalah seolah-olah perbuatan wajib maupun Sunnah tidak ada, Krn dorongan dari hawa nafsu sehingga akan memunculkan sifat malas dlm beramal kebaikan. Apabila hal itu tdk cepat kita atasi, maka hati akan terjerumus kepada kemalasan untuk beramal baik, Krn hati sendiri sudah ridho terhadap keinginan² hawa nafsu, baik yg berkeinginan halus maupun yg nyata. Adapun lemah iman, maka hal itu merupakan musibah yg hebat dan tabi'at yg tercela. Yg bisa berkembang darinya berbagai perkara tercela dan masuknya hal² yg negatif. Kelemahan iman itu terjadi Krn meninggalkan terhadap hal² yg di perintahkan syari'at dan mengerjakan hal² yg bertentangan dgnnya. Maka bagi setiap orang yg beriman, hendaknya ia berusaha dlm menguatkan imannya.

 

Sedangkan definisi ta'at adalah موافقة أمر الله واجبا كان أو مندوبا (mengakui/melaksanakan segala perintah Allah, baik yg wajib/Sunnah). Sedangkan definisi dari kesadaran/terpelihara diri adalah ترك الدناءة من كل شيء/علو الهمة عن الشهوات (meninggalkan keburukan² tiap² sesuatu). Maksudnya adalah menjaga diri dari perbuatan tercela yg dapat menjatuhkan akhlak dan moral serta ke imanan kita. Sedangkan definisi dari يقظة adalah دخول في حضرة الرب و تنبه لما يرضيه (masuk ke dalam hadirat Allah dan senantiasa memberikan perhatian pada segala sesuatu yg di ridhoinya). Maksudnya adalah seorang hamba yg sudah dekat dgn Allah, apapun yg selainnya tdk akan menggangu hatinya, sebab hatinya sudah melihat Allah dgn sifat²nya dan keagungan²nya.

 

Manusia tidak mungkin bisa melepaskan diri dari nafsu. Krn apabila tdk ada nafsu pada manusia, maka hilanglah kemanusiaannya, dan dia bukan menjadi manusia lagi. Tetapi yg di cela oleh agama adalah tunduk, menjadikan imam, menuruti terus menerus, dan menjadikan hawa nafsu sebagai makanannya.

 

Pesan dari Ibnu Abbas :

 

لا تؤثروا اهواءكم على طاعة ربكم و لا تجعلوا ايمانكم ذريعة إلى معاصيكم و حاسبوا أنفسكم قبادل أن تحاسبوا

Jgnlah kalian memprioritaskan berbagai kesenangan di tiap² hari kalian, daripada menta'ati terhadap Tuhan kalian. Dan janganlah jadikan iman kalian sebagai perantara menuju berbagai kemaksiatan. Dan kalian hitung² diri sendiri, sebelum kalian dilakukan perhitungan kelak di akhirat nanti.

huwallahu a'lam

______

كتاب الحكم، مجلد ١، صحيفة ٣١

 ***

Penulis : Ahmad Raffsanjani

Posting Komentar untuk "Kajian Kitab Al-Hikam Part 2 Tentang "Pokok Pangkal Kemaksiatan dan Keta'atan""