Strategi Dakwah Efektif untuk Menjangkau Generasi Milenial Melalui Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dakwah pada umumnya adalah ilmu yang memuat metode dan panduan tentang cara menarik perhatian orang agar menerima, menyetujui, dan menjalankan suatu ideologi pandangan, atau kegiatan tertentu. Dakwah sendiri berasal dari kata dad'a yad u-da'wattan yang memiliki kesamaan makna dengan al-nida. Yang berarti menyeru atau memanggil. Dalam Surat An-Nahl ayat 125 juga telah dijelaskan bahwa “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih baik mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Namun perlu kita ketahui walaupun dakwah ini bisa dikategorikan sebagai suatu kegiatan yang bermanfaat bagi orang-orang, faktanya tidak semua orang tertarik dengan adanya dakwah. Pada kalangan generasi milenial kegiatan dakwah kurang membuat generasi ini tertarik walaupun kita tahu bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk perkembangan atau pertumbuhan generasi milenial. Generasi milenial memiliki karakteristik unik, dengan salah satu ciri utama yang mencolok adalah peningkatan penggunaan dan kedekatan mereka dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Oleh karena itu untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan perkembangan generasi milenial dengan dakwah diperlukan startegi yang tepat agar generasi milenial sekarang ini tertarik dengan dakwah.
Untuk itu agar mampu menyeimbangkan hal tersebut perlu adanya pelibatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, mengingat generasi milenial ini sangat berkesinambungan dalam bidang informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer dari data satu ke perangkat lainnya (Sutopo, 2012). Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa begitu banyak perintah, pernyataan, saran, dan sebagainya yang secara substansial menghubungkan ajaran islam dengan sains dan teknologi. Agar lebih detail pembahasan mengenai hal tersebut tentunya akan dijelaskan pada point pembahasan berikut ini.
Penjelasan dakwah sendiri menurut beberapa para ahli memiliki pengertian yang berbeda-beda walaupun pada dasarnya memiliki makna yang sama. Seperti halnya menurut Prof. Dr. Hamka juga memiliki penjelasan tersendiri terhadap pengertian dakwah ini, yang dimana menurut beliau definisi dakwah yaitu seruan atau panggilan untuk menganut suatu pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktifitas yang memerintahkan amar ma’ruf nahi mungkar. Dari penjelasan pengertian dakwah menurut para ahli tersebut sebenarnya jika ditelusuri lebih dalam masih terdapat pendapat para ahli lain mengenai pengertian dakwah.
Untuk itu seperti yang telah dijelaskan pada point pendahuluan diatas bahwa kegiatan atau aktifitas dakwah ini walaupun pada dasarnya merupakan suatu kegiatan atau aktifitas yang membawa manfaat bagi orang-orang atau manusia-manusia di dunia, tetapi faktanya tidak semua orang atau manusia di dunia ini tertarik dengan kegiatan atau aktifitas dakwah. Khususnya bagi orang-orang atau manusia-manusia yang terlahir di zaman generasi milenial. Generasi milenial sendiri menurut Harovitz menjelaskan bahwa generasi milenial merupakan sekelompok individu yang berusia belasan tahun hingga awal tiga puluhan yang lahir pada awal tahun 1980-an hingga awal 2000-an (Suryadi, 2015). Oleh karena itu untuk membuat generasi milenial ini tertarik dengan kegiatan atau aktifitas dakwah ini tentunya membutuhkan suatu strategi yang tepat. Strategi tersebut pastinya dapat disesuaikan dengan perkembangan yang ada pada saat generasi milenial lahir, misalnya seperti perkembangan atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Victoria Tinio teknologi informasi dan komunikasi dapat didefinisikan dengan suatu alat bantu pendukung untuk mengkreasi, desiminasi, menyimpan informasi maupun memanage sesuatu. Dalam hal ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga melahirkan beberapa alat atau sarana prasarana untuk menyeimbangkan pertumbuhan generasi milenial yang sangat mengikuti perkembangan zaman seperti diluar negeri. Alat atau sarana prasarana tersebut dapat berupa seperti handphone, televisi, komputer, radio dll. Dari alat atau sarana prasarana tersebut juga melahirkan aplikasi yang dapat dipergunakan generasi milenial ini untuk mencari informasi-informasi yang sedang beredar. Aplikasi-aplikasi tersebut misalnya seperti instagram, tik-tok, youtube, whatsapp dll. Melalui lahirnya sarana prasarana dan aplikasi tersebut dapat dijadikan sebagai suatu strategi yang efektif untuk menarik generasi milenial mengikuti kegiatan atau aktifitas dakwah.
Seperti yang kita tahu, bahwa dari aplikasi tersebut orang-orang dapat mengetahui informasi yang sedang beredar tanpa harus datang ke tempat yang menjadi tujuan, cukup hanya dengan mencari informasi melalui aplikasi-aplikasi tersebut dengan alat atau sarana prasarana yang sudah ada. Begitu juga dengan dakwah, yang dulunya kegiatan atau aktivitas dakwah ini masih dilakukan secara offline atau harus datang ke tempat yang menjadi tujuan diadakannya dakwah. Namun sekarang dengan lahirnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dakwah dapat dilakukan secara online. Tentunya melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini dapat menjadi suatu strategi yang efetktif untuk menarik generasi milenial mengikuti kegiatan atau aktivitas dakwah. Dari penjelasan-penjelesan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi dakwah efektif yang tepat untuk menjangkau generasi milenial yaitu dengan memanfaatkan atau menggunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dilakukan secara online.
Secara istilah dakwah bisa diartikan dengan suatu upaya yang bertujuan untuk menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang lain agar mempercayai pesan dari yang terkandung atau terdapat pada dakwah tersebut. Namun perlu kita ketahui walaupun dakwah ini bisa dikategorikan sebagai suatu kegiatan yang bermanfaat bagi orang-orang, faktanya tidak semua orang tertarik dengan adanya dakwah ini. Pada kalangan generasi milenial kegiatan dakwah kurang membuat generasi ini tertarik walaupun kita tahu bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk perkembangan atau pertumbuhan generasi milenial. Dengan adanya generasi milenial ini tentunya sangat mempengaruhi perilaku mereka dalam menanggapi kegiatan dakwah ini, mengingat generasi milenial ini sangat erat dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan perkembangan dakwah dengan generasi milenial diperlukan strategi yang tepat agar generasi milenial ini tertarik dengan dakwah tentunya.
REFERENSI
Kumalasari, Bela. (2019). PENGERTIAN DAKWAH, Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Pohan, H. I. (2019). Kepemimpinan Di Era Milenial Ditinjau dari Aspek Komunikasi, Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Fatah.
Saputro, W. (2012). Pengantar Ilmu Dakwah. Pekanbaru: RajaGrafinfo Persada
Sutopo, A. H. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
_______________________
Editor : Siti Nurul Hanifah
Posting Komentar untuk "Strategi Dakwah Efektif untuk Menjangkau Generasi Milenial Melalui Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi"